A W A L M U L A ... Saya selalu merasa bahwa perjalanan dan relasi antar manusia layaknya sebuah jalan yang panjang. Layaknya sebuah jalan yang tanpa ujung, kadang kita berjalan sejajar, bersisian langkah. Tapi kadang juga kita berjalan berlawanan arah, bahkan saling bersilang, bertemu di satu titik, untuk kemudian berpisah kembali. Tidak ada yang tahu pasti kapan jalan itu akan tetap lurus, menanjak, menurun, bahkan berkelok dan menikung tajam. Kisah manusia dalam perjalanan itupun tak pernah ada yang sama...Selalu ada sisi unik dan menarik dari setiap individu. Masing-masing membawa kisah dan takdirnya sendiri, entah itu manis, entah getir, bahkan pahit. Blog ini saya buat untuk mengabadikan semua kisah manusia itu. Ada yang merupakan kisah nyata, inspiratif, bahkan sekedar fiksi. Bersumber dari tulisan saya di FB, catatan-catan kecil di notepad, bahkan dari coretan2 di sepotong kertas. Tapi semuanya dalam alur yang sama....kisah manusia. Itulah mengapa, blog ini saya namakan Tutur = kisah ; dan Mahaparana = makhluk termulia. Kisah tentang makhluk Allah paling sempurna, khalifah di bumi....Tuturmahaparana...

Sabtu, 21 Desember 2013

A l d a ...

Di KRL ekonomi jurusan Bogor - Jakarta, saya duduk di sebelah Alda, seorang waria. Di mulai dengan saling melempar senyum, akhirnya kami terlibat obrolan tentang berbagai hal, istimewanya tentang hidupnya dan kehidupannya sebagai pengamen jalanan. Sepanjang obrolan, Alda terus sambil bersolek. Menambahkan lem pada bulu mata palsunya, membedaki hidung, menebalkan alis, bahkan sambil mencabuti jenggot dan bulu-bulu di dekat jakunnya. 

Di ujung obrolan, Alda minta didoakan agar "ngamennya rame" hari itu. Kami berpisah menjelang stasiun Pondok Cina. Menjelang turun, saya masih sempat melayangkan pandang ke arahnya. Alda ternyata sudah langsung tertidur lelap. Wajah manis bulat telurnya tampak lelah tapi cantik, imut, dan tanpa dosa. Mendadak, saya merasa "sayang" sekali padanya....Masih jauh perjalanannya menuju stasiun Jakarta Kota. 

Entah kenapa, pertemuan dan obrolan dengan Alda meninggalkan kesan yang kuat pada saya. Ah, Alda dan Alda2 lainnya...siapakah yang akan menyayangi kalian ? Kaum yang terbuang dan terpinggirkan, tapi tetap tangguh meniti hidup...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar