Hujan. Lintang mengangkat kepala dari buku yang sedang ditekuninya, dan berjalan pelan menuju jendela. Dilukisnya dengan jemarinya aliran air yang menetes di birai jendela... Dinikmatinya suara tetes demi tetes air yang berlomba mencoba menembus kaca. Bian... sedang apakah laki-laki itu di saat hujan seperti ini ? Memeluk dan mendekap istrinya, atau sibuk merajut asa esok hari ? Puluhan tahun terlewati, ternyata cinta itu tak pernah mati. Dalam diam dibekukan waktu, ternyata dia tertidur dan terus tumbuh.... Dan sekarang semuanya kembali hidup, berbalut kebencian dan amarah yang amat sangat. Dan Lintang terperangkap antara cinta dan benci selamanya, tanda daya....
Kisah tentang makhluk Allah paling sempurna, khalifah di bumi....Tuturmahaparana...
A W A L M U L A ... Saya selalu merasa bahwa perjalanan dan relasi antar manusia layaknya sebuah jalan yang panjang. Layaknya sebuah jalan yang tanpa ujung, kadang kita berjalan sejajar, bersisian langkah. Tapi kadang juga kita berjalan berlawanan arah, bahkan saling bersilang, bertemu di satu titik, untuk kemudian berpisah kembali. Tidak ada yang tahu pasti kapan jalan itu akan tetap lurus, menanjak, menurun, bahkan berkelok dan menikung tajam. Kisah manusia dalam perjalanan itupun tak pernah ada yang sama...Selalu ada sisi unik dan menarik dari setiap individu. Masing-masing membawa kisah dan takdirnya sendiri, entah itu manis, entah getir, bahkan pahit. Blog ini saya buat untuk mengabadikan semua kisah manusia itu. Ada yang merupakan kisah nyata, inspiratif, bahkan sekedar fiksi. Bersumber dari tulisan saya di FB, catatan-catan kecil di notepad, bahkan dari coretan2 di sepotong kertas. Tapi semuanya dalam alur yang sama....kisah manusia. Itulah mengapa, blog ini saya namakan Tutur = kisah ; dan Mahaparana = makhluk termulia. Kisah tentang makhluk Allah paling sempurna, khalifah di bumi....Tuturmahaparana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar