A W A L M U L A ... Saya selalu merasa bahwa perjalanan dan relasi antar manusia layaknya sebuah jalan yang panjang. Layaknya sebuah jalan yang tanpa ujung, kadang kita berjalan sejajar, bersisian langkah. Tapi kadang juga kita berjalan berlawanan arah, bahkan saling bersilang, bertemu di satu titik, untuk kemudian berpisah kembali. Tidak ada yang tahu pasti kapan jalan itu akan tetap lurus, menanjak, menurun, bahkan berkelok dan menikung tajam. Kisah manusia dalam perjalanan itupun tak pernah ada yang sama...Selalu ada sisi unik dan menarik dari setiap individu. Masing-masing membawa kisah dan takdirnya sendiri, entah itu manis, entah getir, bahkan pahit. Blog ini saya buat untuk mengabadikan semua kisah manusia itu. Ada yang merupakan kisah nyata, inspiratif, bahkan sekedar fiksi. Bersumber dari tulisan saya di FB, catatan-catan kecil di notepad, bahkan dari coretan2 di sepotong kertas. Tapi semuanya dalam alur yang sama....kisah manusia. Itulah mengapa, blog ini saya namakan Tutur = kisah ; dan Mahaparana = makhluk termulia. Kisah tentang makhluk Allah paling sempurna, khalifah di bumi....Tuturmahaparana...

Jumat, 13 Desember 2013

B i n t a n g

"Bintang" pelan, dengan tatap ragu dan tak percaya diri kau sebutkan namamu ketika kutanya. Kemudian, dengan suara lirih dan tercekat, kau jawab pertanyaanku dengan, "kelas enam" dan seketika seperti ada yang menusuk hatiku... Ah, Bintang... Engkau berbohong, Nak. Ayahmu bilang, kau masih kelas empat, sama dengan adikmu, karena kau sudah dua kali tinggal kelas... Di usiamu yang sekarang, engkau bahkan belum lancar membaca. 

Aku tahu kau memang tak sepandai seharusnya anak seusiamu... Tapi yang kusedihkan adalah nasibmu, kutangisi orang-orang terdekat yang tak mengertimu... Kekerasan fisik dan kata-kata kasar yang kerap terlontar dari pembantu rumahmu, ibu yang menyibukkan diri dengan karirnya, ayah yang sibuk menyenangkan istri muda dan kekasih hatinya...

Bahkan kutangisi gurumu, yang menempatkanmu sekelas dengan adikmu, selalu membandingkan kalian, dan membuatmu selalu berada dalam bayang2 sang adik, dan semakin tak percaya diri... Ah, Bintang...tetaplah tegar dan tabah, aku akan selalu memeluk, menghibur, dan menjagamu dari jauh... Aku tak punya hak apapun terhadapmu, Bintaaang... Tapi ku mohon, ku harap, tetaplah bersinar walau awan gelap menutupimu... Tetaplah menjadi Bintang yang terang bersinar, karena namakulah yang ayahmu berikan untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar